Subscribe Us

Responsive Advertisement

Advertisement

6 Tipe Obat Referensi Dokter Untuk Jantung Bengkak Pada Manusia

6 Tipe Obat Referensi Dokter Untuk Jantung Bengkak Pada Manusia



Beragam permasalahan pada jantung, seperti menurunnya otot jantung, penyumbatan pada arteri jantung, atau masalah pada katup jantung bisa mengakibatkan keadaan kardiomegali. Kardiomegali sendiri merujuk pada bengkak jantung yang dapat kelihatan lewat test pencitraan. Lalu, obat apa yang umumnya dokter referensikan untuk menyembuhkan jantung lebam?


Daftar obat untuk menyembuhkan jantung lebam

Kardiomegali sebetulnya bukan penyakit jantung, tetapi keadaan yang terjadi karena ada permasalahan kesehatan tertentu yang terkait Judi Online dengan kesehatan jantung. Seorang yang alami jantung lebam, umumnya akan memperlihatkan tanda-tanda napas sesak, renyut jantung tidak teratur (aritmia), dan edema (bengkak) di bagian badan.


Tanpa perawatan, keadaan ini dapat mengakibatkan aglutinasi darah, tidak berhasil jantung, dan henti jantung. Oleh karena itu, orang yang alami jantung lebam perlu mendapatkan perawatan selekasnya.


Dokter akan memberi resep obat untuk menangani kardiomegali sebagai perawatan pertama. Nach, beberapa macam obat untuk jantung lebam yang umumnya dokter referensikan, diantaranya:


1. Obat diuretik


Tipe obat diuretik atau pil air ialah obat untuk hilangkan kelebihan cairan dan natrium dari badan. Obat ini umumnya dokter resepkan untuk menyembuhkan orang dengan hipertensi atau edema.


Contoh obat diuretik yang biasanya dokter beri untuk pasien kardiomegali ialah furosemide, bumetanide, bendroflumethiazide, dan indapamide.


Pil air ini bekerja cepat, hingga dapat membuat Anda berkali-kali buang air kecil. Keadaan ini membuat Anda dapat banyak kehilangan cairan (dehidrasi) hingga terkadang mengakibatkan kepala pusing saat berdiri (hipotensi bentukal).


Selain itu, efek dari obat untuk jantung lebam ini yang kemungkinan terjadi ialah kenaikan kandungan gula darah dan memacu asam urat. Ini muncul karena obat diuretik tertentu dapat mengakibatkan penimbunan asam urat pada darah, hingga memunculkan ngilu pada persendian.


Bila Anda mempunyai penyakit asam urat atau diabetes dan harus minum obat diuretik ini, dokter akan memberi resep obat allopurinol dan obat diabetes tambahan supaya tekana darah masih tetap konstan.


2. ACE inhibitor

Obat ACE inhibitor umum dipakai sebagai obat untuk hipertensi dan permasalahan jantung, terhitung jantung lebam. Peranan obat ACE inhibitor yaitu mengurangi pembuluh darah dan arteri supaya tekanan darah turun.


Obat ini bekerja dengan menahan enzim pada tubuh menghasilkan angiotensin II, zat yang mempersempit pembuluh darah Anda. Persempitan ini dapat mengakibatkan tekanan darah tinggi dan memaksakan jantung Anda bekerja lebih keras.


Contoh-contoh obat ACE inhibitor yang umumnya dokter resepkan ialah benazepril, kaptopril, enalapril, fosinopril, atau trandolapril. Efek dari obat ini kecapekan, pusing karena tekanan darah rendah, batuk kering, sakit di kepala, kenaikan kandungan kalium pada darah, dan menyusut kekuatan indera pengecap.


3. Antikoagulan


Obat antikoagulan ialah obat untuk menahan aglutinasi darah. Gumpalan darah memang bermanfaat untuk hentikan cedera. Namun, ada gumpalan darah dalam pembuluh darah dapat menutup saluran darah.


Panggilan lain untuk obat lebam jantung ini ialah obat pencair darah, walau sebetulnya obat tidak membuat darah jadi encer. Contoh obat antikoagulan yang tersering dokter resepkan ialah warfarin, rivaroxaban, heparin, dabigatran, apixaban, dan edoxaban.


Sama dengan obat yang lain, obat pencair darah ini dapat memunculkan efek, seperti bengkak, ada darah pada urin atau feses, gusi berdarah, mimisan, dan pendarahan yang lain.


4. Angiotensin receptor blockers (ARB)

Obat angiotensin receptor blockers ialah obat untuk pasien hipertensi, penyakit jantung, dan penyakit ginjal akut. Contoh-contoh obat kelompok ARB ialah valsartan, losartan dan candesartan, dan obat yang lain mempunyai akhiran ‘sartan'.


Langkah kerja obat ini yakni memblok reseptor AT1 pada jantung, pembuluh darah, dan ginjal untuk turunkan tekanan darah. Karakter dari obatv ARB dan obat ACE inhibitor cukup serupa, hingga obatnya kerap dokter resepkan secara berganti-gantian.


Maka Anda jangan memakai ke-2 obatnya bertepatan sebab bisa mengakibatkan kerusakan ginjal dan kandungan kalium yang tinggi. Pemakaian obat ARB kemungkinan dapat memunculkan efek seperti sakit di kepala, badan kecapekan, dan sakit di kepala.


5. Obat antiaritmia

Pasien jantung lebam kerap kali alami aritmia, hingga dokter umumnya memberi resep obat antiaritmia. Pemakaian obat mempunyai tujuan untuk hentikan irama jantung abnormal, menghindarinya kembali terjadi, atau perlambat detak jantung yang terlampau cepat.


Menurut situs Cleveland Clinic, contoh obat antiaritmia yang umumnya dokter resepkan ialah amiodarone, flecainide, propafenone, sotalol, dan dofetilide. Sepanjang memakai obat ini, Anda kemungkinan rasakan efek, seperti badan lemas, kulit menjadi lebih peka dengan cahaya matahari, dan peranan tiroid akan terusik.



6. Beta blocker

Obat beta blocker ialah agen penghalang beta-adrenergik, yaitu memblok dampak hormon epinerfin atau adrenalin.


Arah pemakaian obat ini ialah turunkan tekanan darah, buka pembuluh dan arteri supaya saluran darah bertambah. Ke orang dengan jantung lebam, obat ini dapat menangani renyut jantung yang tidak teratur.


Contoh obat beta bloker yang umumnya dokter resepkan ialah acebutolol, atenolol, bisoprolol, metoprolol, nadolol, nebivolol, dan propranolol. Efek dari obat beta blocker ialah kecapekan, berat tubuh semakin bertambah, napas sesak, tangan dan kaki berasa dingin, sulit tidur, dan situasi hati tidak konstan.


Pasien asma umumnya tidak dokter resepkan obat ini sebab bisa jadi parah tanda-tanda. Sementara pada pasien diabetes, tekanan darah dapat turun hingga mereka perlu mengecek gula darah dengan teratur saat memakai obat ini.


Obat untuk jantung lebam ini dapat tingkatkan trigliserida, dan turunkan cholesterol baik. Namun, dampak ini cuman memiliki sifat sebentar.


Orang yang alami jantung lebam dapat pulih dari keadaan ini. Namun, juga bisa memiliki sepanjang umur. Ini tergantung dengan pemicu yang memicunya. Oleh karenanya, baik saat Anda ingin mengawali atau stop memakai obat, selalu tanyakan ke dokter.


Posting Komentar

0 Komentar