Subscribe Us

Responsive Advertisement

Advertisement

Ketahui Bahaya Efusi Perikardium Pada Jantung Manusia Pada Saat Terkena Air

Ketahui Bahaya Efusi Perikardium Pada Jantung Manusia Pada Saat Terkena Air


Sudah pernahkah Anda dengar keadaan di mana organ jantung tergenang air? Walau kedengar aneh, keadaan ini rupanya salah satunya permasalahan yang kemungkinan terjadi pada jantung Anda. Permasalahan kesehatan jantung ini dikatakan sebagai efusi perikardium. Baca penuturannya lewat artikel di bawah ini.


Apakah itu efusi perikardium?

Efusi perikardium ialah penimbunan cairan terlalu berlebih atau mungkin tidak normal di tempat sekitaran jantung. Keadaan ini Situs Slot disebutkan efusi perikardium karena terjadi pada ruangan di antara jantung dan perikardium, membran yang membuat perlindungan jantung.


Sebetulnya, ada cairan perikardium, sepanjang banyaknya masih tetap sedikit, karena itu keadaan tersebut termasuk normal. Masalahnya cairan itu bisa kurangi gesekan di antara lapisan-lapisan perikardium yang sama-sama melekat tiap jantung berdetak.


Tetapi, penimbunan cairan yang banyaknya melewati batasan normal bisa tekan jantung hingga menahan organ itu memompa darah secara normal. Maknanya, jantung tidak dapat berperan secara baik.


Umumnya cairan yang ada di susunan perikardium cuman sekitaran 15 sampai 50 ml (ml). Sementara pada efusi perikardium, cairan yang berada di dalam susunan itu dapat capai 100 mililiter bahkan juga 2 ltr.


Pada sebagian orang, efusi perikardium ini dapat berjalan secara cepat dan dikenali sebagai efusi perikardium kronis. Sementara, pada keadaan yang lain, penimbunan cairan berjalan secara perlahan-lahan dan setahap, yang dikenali sebagai subakut efusi perikardium. Keadaan ini baru disebutkan akut bila terjadi lebih satu kali.



Pada jenjang yang lebih kronis, keadaan ini dapat mengakibatkan tamponade jantung, yakni penyakit jantung yang bisa mencelakakan nyawa. Apabila sudah begitu, Anda pasti memerlukan perawatan klinis selekasnya. Walau demikian, bila selekasnya ditangani, efusi perikardium tidak semakin bertambah makin kronis.


Apa tanda-tanda dari efusi perikardium?

Sebetulnya, orang yang alami efusi perikardium biasanya tidak rasakan tanda-tanda atau pertanda apa saja. Pada intinya, saat alami keadaan ini, perikardium akan meregang untuk memuat semakin banyak cairan. Saat cairan belum sampai penuhi ruangan perikardium meregang, gejala dan tanda umumnya tidak tampil.


Tanda-tanda bisa terjadi saat cairan yang berada di dalam perikardium telah kebanyakan, hingga tekan beragam organ disekelilingnya seperti paru-paru, lambung, dan mekanisme saraf yang ada disekitaran dada.


Volume dari cairan yang ada di rongga di antara jantung dan perikardium ini tentukan tanda-tanda yang kemungkinan ada. Maknanya, tanda-tanda dari tiap-tiap orang berlainan, bergantung pada berapa banyak cairan yang menimbun. Gejala-gejala yang kemungkinan ada terhitung:


Dada berasa sakit, seperti didesak, dan semakin bertambah makin kronis saat tiduran.

Perut berasa penuh.

Batuk.

Napas sesak.

Tidak sadarkan diri.

Palpitasi jantung.

Mual.

Bengkak di tempat perut dan kaki.

Tetapi, bila keadaan telah termasuk kronis, Anda kemungkinan alami tanda-tanda misalnya:


Pusing kepala.

Tangan dan kaki berasa dingin.

Berkeringat dingin.

Badan alami kekurangan.

Muntah dan mual.

Kulit jadi pucat.

Napas tidak teratur.

Susah untuk buang air kecil.

Apa pemicu efusi perikardium?'

Keadaan ini dapat disebabkan karena banyak hal, salah satunya:


Masalah autoimun, seperti rheumatoid arthritis atau lupus.

Kanker perikardium.

Pemakaian beberapa obat tertentu, seperti obat menurunkan darah tinggi, obat tuberkulosis, obat antikejang, obat kemoterapi.

Penyumbatan yang menghalangi saluran cairan perikardium.

Infeksi pada perikardium sesudah operasi jantung atau penyakit serangan jantung.

Therapy radiasi untuk penyakit kanker, terutamanya bila jantung terserang paparan radiasi.

Penebaran kanker organ lain (metastatis), seperti kanker paru, kanker payudara, melanoma, kanker darah, limfoma Hodgkin, dan limfoma non-Hodgkin.

Trauma atau ada cedera tusukan disekitaran jantung.

Penimbunan darah pada perikardium sesudah cidera atau proses operasi.

Hipotiroidisme.

Infeksi yang karena bakteri, virus, jamur, atau parasit.

Uremia.

Penyakit serangan jantung.

Demam rematik.

Sarkoidosis atau infeksi pada organ badan.

Badan tidak dapat mempernyerap gizi secara baik.

Apa efusi perikardium beresiko?

Tingkat keparahan atau serius bergantung dengan keadaan kesehatan yang mengakibatkan efusi perikardium itu terjadi. Bila pemicu yang menyebabkan efusi perikardium terjadi bisa ditangani, pasien akan bebas dan pulih dari efusi perikardium.


Efusi perikardium yang disebabkan karena keadaan kesehatan tertentu, seperti kanker, harus selekasnya diatasi secara baik karena akan memengaruhi penyembuhan kanker yang dilaksanakan.


Jika efusi perikardium tidak diatasi dan makin kronis, akan muncul keadaan kesehatan yang lain disebutkan dengan cardiac tamponade.


Cardiac tamponade ialah keadaan di mana perputaran darah tidak berjalan baik dan banyak jaringan dan organ yang tidak memperoleh oksigen karena cairan yang kebanyakan tekan sisi jantung. Sudah pasti ini benar-benar beresiko, bahkan juga bisa mengakibatkan kematian.


Bagaimanakah cara menganalisis efusi perikardium?

Menurut UT Southwestern Medical Center, saat dokter atau pakar klinis professional lain menyangka jika seorang alami efusi perikardium, hal pertama yang hendak dilaksanakan ialah pengecekan fisik.


Baru kemudian, dokter atau pakar klinis akan lakukan beberapa test lain untuk lakukan analisis untuk tentukan tipe penyembuhan yang akurat. Berikut ialah beberapa macam test yang umumnya dilaksanakan untuk menganalisis efusi perikardium:


1. Ekokardiogram

Alat ini memakai gelombang suara untuk membuat foto atau gambar real-time dari jantung pasien. Test ini menolong dokter ketahui jumlah cairan yang ada di rongga di antara susunan membran perikardium.


Disamping itu ekokardiogram bisa juga memperlihatkan ke dokter apa jantung bisa memompa darah secara baik. Alat ini akan menolong dokter menganalisis ada kekuatan pasien alami tamponade jantung, atau kerusakan pada salah satunya bedeng jantung.


Ada dua tipe ekokardiogram, yakni:


Ekokardiogram transtorakik: test yang memakai alat pemancar suara yang ditempatkan di atas jantung Anda.

Ekokardiogram transesofageal: Alat pemancar suara memiliki ukuran lebih kecil yang ada dalam tabung dan ditempatkan dalam mekanisme pencernaan yang merentang dari kerongkongan sampai esofagus. Ingat esofagus bersisihan jaraknya dengan ajntung, alat yang ditempatkan pada lokasi itu dapat memperoleh gambar yang lebih detail akan jantung pasien.

2. Elektrokardiogram

Alat ini, yang dikenal juga sebagai EKG atau ECG, merekam sinyak listrik yang bergerak lewat jantung. Dokter pakar jantung bisa menyaksikan skema yang kemungkinan mengisyaratkan berlangsungnya tamponade jantung dari pemakaian alat ini.


3. X-ray jantung

Analisis ini umumnya dilaksanakan untuk menyaksikan apa ada beberapa cairan pada membran perikardium. X-ray akan memperlihatkan jantung yang membesar, bila ada cairan berlebihan dalam atau disekelilingnya.


4. Tehnologi pencitraan

Computerized topografi atau yang umum dikenali dengan CT scan dan magneting resonance imaging atau MRI bisa menolong mengetahui ada efusi perikardial pada tempat jantung walau ke-2 pengecekan atau test ini termasuk jarang-jarang dipakai untuk kebutuhan itu.


Tetapi, ke-2 pengecekan ini bisa mempermudah dokter bila memang diperlukan. Ke-2 nya sama dapat memperlihatkan ada cairan yang ada pada rongga perikardium itu.


Lalu, bagaimanakah cara tangani efusi perikardium?

Penyembuhan untuk tangani efusi perikardium benar-benar tergantung dalam jumlah cairan yang ada pada rongga jantung dan perikardium, pemicu intinya, dan apa keadaan itu mempunyai potensi mengakibatkan tamponade jantung atau mungkin tidak.


Umumnya, penyembuhan semakin lebih konsentrasi untuk menangani pemicunya hingga efusi perikardium dapat turut teratasi secara baik. Berikut penyembuhan yang kemungkinan dilaksanakan:


1. Pemakaian beberapa obat

Umumnya, pemakaian beberapa obat mempunyai tujuan untuk kurangi infeksi. Bila keadaan Anda tidak mempunyai potensi mengakibatkan tamponade jantung, dokter kemungkinan memberi resep beberapa obat antiperadangan sebagai berikut:


Aspirin.

Nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAID) atau obat penurun rasa ngilu seperti indometachin atau ibuprofen.

Colchicine (Colcrys).

Kortikosteroid seperti prednisone.

Beberapa obat diuretik dan beragam obat tidak berhasil jantung yang lain dapat dipakai untuk menyembuhkan keadaan ini bila disebabkan karena tidak berhasil jantung.

Antibiotik dapat dipakai bila keadaan ini disebabkan karena infeksi.

Bahkan juga, bila keadaan ini terjadi karena kanker yang dirasakan pasien, penyembuhan yang kemungkinan dilaksanakan ialah kemoterapi, therapy radiasi, dan pemakaian beberapa obat yang disuntikkan langsung ke dada.


2. Proses klinis dan operasi

Ada juga proses klinis dan operasi yang kemungkinan dilaksanakan untuk penyembuhan efusi perikardium. Sistem penyembuhan ini dapat diputuskan bila penyembuhan memakai beberapa obat antiperadangan ternyata belum juga menolong menangani keadaan ini.


Disamping itu, cara-cara ini dilaksanakan bila Anda mempunyai potensi alami tamponade jantung. Beberapa proses klinis dan proses operasi yang kemungkinan dilaksanakan diantaranya:


a. Pengangkatan cairan

Dokter kemungkinan merekomendasikan Anda lakukan pengangkatan cairan bila alami efusi perikardium. Proses ini dilaksanakan sama dokter masukkan jarum suntik yang dibarengi dengan tabung memiliki ukuran kecil ke rongga perikardium untuk mengusung cairan didalamnya.


Proses ini dikenali sebagai perikardiosintesis. Selainnya memakai jarum suntik dan kateter, dokter memakai ekokardiografi atau cahaya X-ray untuk menyaksikan gerakan kateter pada tubuh supaya capai tujuan posisi dengan tepat. Kateter akan ada di segi kiri tempat yang cairannya akan diangkat sepanjang sekian hari untuk menahan cairan kembali menimbun kembali di tempat itu.


b. Operasi bedah jantung

Dokter kemungkinan lakukan operasi bedah jantung bila terjadi pendarahan pada perikardium, terutamanya bila hal itu muncul karena operasi jantung yang sudah dilakukan awalnya. Pendarahan ini kemungkinan muncul karena kompleksitas.


Arah dari operasi bedah jantung ini untuk lakukan pengangkatan cairan dan membenahi kerusakan yang terjadi pada organ jantung. Umumnya, dokter bedah akan membuat lajur pada jantung supaya cairan keluar rongga perikardium ke arah tempat perut, di mana cairan itu dapat diserap secara baik.


c. Proses pengenduran perikardium

Umumnya, proses ini jarang-jarang sekali dilaksanakan. Tetapi, dokter kemungkinan lakukan proses ini dengan masukkan balon ke antara di antara susunan perikardium untuk meregangkan ke-2 susunan yang melekat.


d. Pengangkatan perikardium

Proses operasi pengangkatan perikardium kemungkinan dilaksanakan bila efusi perikardium masih tetap terjadi walau telah dilaksanakan pengangkatan cairan. Langkah ini disebutkan dengan perikardiektomi.


Apa keadaan ini dapat dihindari?

Penangkalan pada efusi perikardium mempunyai tujuan untuk kurangi resiko dari beragam pemicu yang kemungkinan dapat mengakibatkan keadaan ini terjadi. Biasanya, keadaan ini dapat dihindari dengan mempertahankan kesehatan jantung, misalnya:


Awasi konsumsi alkohol.

Mengonsumsi makanan yang sehat untuk jantung.

Teratur olahraga dan jaga berat tubuh.

Diskusi sama dokter secara periodik, terutamanya bila Anda mempunyai permasalahan kesehatan yang terkait dengan jantung.


Posting Komentar

0 Komentar